Wisata masa lalu itu ternyata menyenangkan ya.
Racun sih. Tapi menyenangkan hahaha.
Kegiatan ini memang terbilang subjektif sih. Karena kan kalau lagi bernostalgia dalam pikiran gitu, secara nggak sadar pasti kita akan ingat-ingat yang indah-indah aja, dan nutupin yang nggak enak. Tapi berhubung gue agak masokis, kadang gue juga suka inget-inget yang sakit-sakit juga. Sekalian ngetes gue udah sampai mana sih perjalanan hidup gue sekarang ini. Maksudnya apakah ada sisa-sisa gagal move on atau bener-bener udah ada di langkah selanjutnya yang lebih dewasa. Ya untungnya yang kedua ini sih, jadi gue bisa mengingat berbagai macam rasa kenangan yang pernah ada seobjektif mungkin. Dan ternyata gue nemu kegunaannya.
Iya, sepahit-pahitnya masa lalu, ternyata lebih baik daripada pahitnya masa kini. Kenapa? Karena pahitnya masa lalu udah bisa gue lewatin dengan baik. Sementara pahitnya masa kini, gue belum bisa kelarin. Jadi ini kaya metode aneh gue buat menyemangati diri sendiri sih bahwa gue pernah kok ngadepin pait getir kehidupan dan sehat sentosa! Bahwa ternyata gue udah pernah ngejalanin proses move on yang lumayan elaboratif dan komprehensif.
Iya, sepahit-pahitnya masa lalu, ternyata lebih baik daripada pahitnya masa kini. Kenapa? Karena pahitnya masa lalu udah bisa gue lewatin dengan baik. Sementara pahitnya masa kini, gue belum bisa kelarin. Jadi ini kaya metode aneh gue buat menyemangati diri sendiri sih bahwa gue pernah kok ngadepin pait getir kehidupan dan sehat sentosa! Bahwa ternyata gue udah pernah ngejalanin proses move on yang lumayan elaboratif dan komprehensif.
Berhubung langkah-langkah ini sangat berguna, maka rasanya akan sayang kalo gue nggak tulis.
Iya, butuh sekian tahun buat gue untuk bisa look back dan mengambil berbagai macam sisi positif dan pelajaran hidup. Jadi beruntunglah kalian yang membaca ini, siapa tahu bisa membantu!
- Monday, September 16, 2019
- 0 Comments