Antara Peluang, Pilihan, dan Perjuangan

Tuesday, April 15, 2008

gue masih inget sama apa yang frater anast crita tentang hidup. dia bilang, hidup itu ada tiga macam: hidup itu pilihan, hidup itu peluang, dan hidup itu perjuangan. hidup adalah pilihan ketika suatu ketika lo dihadapkan pada situasi, mau pilih jurusan apa buat kuliah lo. hidup adalah peluang ketika lo dihadapkan pada situasi lo ditawarin buat jadi model majalah. hidup itu adalah perjuangan ketika lo dihadapkan pada situasi dimana lo kepengen banget kuliah di UI dan lo belajar mati2an buat lulus SPMB.

tapi menurut gue, hidup itu mencakup tiga hal itu. hidup itu adalah peluang sekaligus pilihan sekaligus perjuangan. ga penting yang mana dulu, yang penting adalah bisa aja hidup itu mencakup salah dua atau tiga-tiganya sekaligus. bahwa didalam peluang itu sendiri, ada pilihan yang harus diambil, apakah mau ngambil itu peluang ato engga. bahwa didalam peluang itu sendiri ada perjuangan, perjuangan lo untuk memperjuangkan peluang lo itu. di dalam perjuangan itu sendiri ada pilihan, untuk tetap maju atau menyerah di tengah jalan. dan seterusnya.

dan baru-baru ini gue merasakan contoh konkret dari konsep hidup dari frater anast itu. bahwa ada peluang, dan gue memilih untuk mengambil peluang itu. dan kemudian gue memperjuangkan pilihan gue untuk mengambil peluang tersebut.

bingung nih must crita darimana. tapi gue coba untuk cerita serapi mungkin yah.


adalah ketika gue baca pengumuman itu di mading kampus. emank gue pada dasarnya suka baca2 pengumuman2 yang ditempel di mading2 atma sih, sapa tau ada informasi menarik such as open recruitment untuk panitia apa gitu ato ada orang yang jualan flash disk, mmc yang murah meriah. tapi ada satu pengumuman yang membuat gue bisa ngebaca tu pengumuman berulang2 kali. formatnya formal banget dan kurang eye-catching sih, tapi isinya yang heart&mind-catching banget. hehe.

isinya kurang lebih adalah mencari satu orang yang berumur minimal 21 tahun, fasih berbahasa inggris atau perancis, menguasai seni dan kebudayaan indonesia, lulus seleksi, untuk menjalani kerja sosial di Intercontinental Meeting 2008 di desa Taize, Paris, Perancis selama tiga bulan.

baca pengumuman itu aja udah ngebuat gue deg2an dan sdikit begidik.

Taize.

Paris.

Perancis.

TIGA BULAN.

oh damn, dream comes true banget!

rasanya kayak baru kemaren gue chat sama Dennie yang lagi di Jerman. gue bilang bahwa gue pengen banget ke yang namanya Paris. ato Perancis. ya sama aja lah. pokoke itu udah lama banget gue canangkan sebagai my biggest dream ever of my life. dan emank ga pernah gue ceritakan ke siapapun, kecuali si Dennie yang lagi hoki pas itu. hehe. dan waktu itu dia bilang,

mo, banyak banget jalan buat ngewujudin impian lo itu. salah satunya adalah lo bisa daptar jadi relawan di Taize. ato kalo mau jalan ga langsungnya, lo bisa ikutan dulu World Youth Day.
haduh haduh, ini dia nih pilihan, apakah gue mo ngambil peluang itu ato engga. dan yah, tanpa banyak cingcong lagi, langsung lah gue daptar dengan sepenuh hati. persiapkan segala dokumen yang dibutuhkan, dan serahkan kepada yang berwenang. lalu siap menanti panggilan untuk tes.

eh eh, ternyata jadwal tesnya diundur, dengan alasan masih membuka pendaftaran. hm, jadi curiga apa karena yang daptar dikit yah. pas gue ngisi formulir sih, nomer formulir gue tuh 001. haha. yawda lah ditunggu. ternyata mundur sampe dua minggu, awal April baru dikontek dan disuruh ketemuan buat briefing seleksi.

oke, masuk ke tahap perjuangan. seleksi tahap pertama adalah disuruh buat paper maks tiga halaman tentang kurang lebih apa yang bakal lo lakukan stelah lo pulang dari Taize buat bangsa, negara, dan gereja. dari paper2 itu akan dipilih tiga paper yang paling bagus untuk kemudian mengikuti seleksi tahap terakhir yaitu wawancara.

disini gue baru tau ternyata yang daptar itu tujuh orang. wowh.

dari tujuh dipilih tiga.

dari tiga dipilih satu.

hm, oke. let's do it!

oya, deadline pengumpulan papernya cuma tiga hari dari hari briefing ituh. yeah, pengerjaan paper itu langsung naik ke prioritas utama daptar pengerjaan tugas2 kuliah gue. hehe. urgent gitu loh.

stelah konsultasi sana-sini, mengetiklah gue di depan komputer demi pengerjaan paper itu. paper tiga halaman yang akan menentukan nasib gue apakah di tiga bulan kemudian gue akan pergi ke Perancis selama tiga bulan. haha!

kumpul paper, tunggu pengumuman via telp. satu stengah minggu gue tunggu, ga ada kabar juga. gila, makin resah ini. gue udah masuk tahap pasrah, paper gue ga lolos yawda lah gapapa. emank belum jalannya mungkin.

akhirnya telepon yang ditunggu-tunggu datang juga. bilang bahwa paper gue lolos seleksi, dan gue diminta datang untuk wawancara besok paginya. wowh. ga tau deh musti seneng ato apa. tapi tetep ga mau ninggiin harapan dulu. stay cool. hehe.

besok pagi wawancara. untuk gue yang udah dapet mata kuliah wawancara, harusnya sih stay cool dan tinggal buka diri apa adanya, secara gue mayan tahu tentang teknik-tekniknya. yang wawancara (dan yang nilai paper) itu ada tiga orang: romo atma jaya, psikolog ahli (which is pernah ngajar gue), dan orang yang udah pernah ke Taize. okey, tiga lawan satu. let's roll.

entah kenapa sepersekian detik sebelum gue buka pintu ruangan tempat wawancara, gue masih bertanya-tanya dalam hati "yakin lo, mo?". gue mikir sebentar, dan membalas dengan tegas pertanyaan itu, "YAKIN!".

seperti yang udah gue perkirakan, stengah wawancara akan berbentuk bahasa Inggris. oh damn. walopun di stengah wawancara pertama gue cukup pede, gue rasa di pertanyaan pertama berbahasa Inggris itu, itulah titik balik kejatuhan gue. tiba2 gue jadi grogi stengah mati dan kehilangan jalur komunikasi antara otak gue dengan mulut gue. cukup terbata-bata, tapi gue berusaha keras untuk menjawab semua pertanyaan. dan jadilah gue keluar ruang wawancara dengan lemas.

hegh, bikin malu banget! asli malu. huhu.

stelah itu, seharian gue langsung mengalami krisis kepercayaan diri. terutama di bidang bahasa Inggris. huhu, gue bener2 butuh improve conversation english gue. huhu.

dan gue pun untuk kedua kalinya masuk ke dalam tahap pasrah dan mulai bisa menerima kalo gue ga keterima. yeah, alasannya cukup jelas: Inggris gue yang buruk! argh. yawdalah, mungkin emank belum jalannya.

oya, pengumuman siapa yang ga lolos dan siapa yang lolos akan diberitahukan via telepon dalam jangka waktu seminggu ke depan. damn, another week of waiting.

seharian gue menjalani kuliah dengan sisa setengah semangad. kelar kuliah stengah empat sore dan pas banget keluar kelas, hape gue bergetar. nama yang muncul adalah nama yang biasa muncul kalo mo ngabarin kapan seleksi pertama, dan yang ngasih tahu kalo gue lolos seleksi tahap pertama. ah, mau apalagi dia. yuk angkat.

dia: timo, kamu musti ambil surat ke ruangan saya. karena waktu mepet, kamu bisa ambil besok pagi ga?

gue: wah, besok saya ga ke kampus, mas. surat apa yah? kalo hari Senin aja gimana?

dia: oh gitu yah. yaudah saya tunggu yah hari Senin.

gue: oke oke. surat apa sih, mas?

dia: gini timo. kamu...kamu lulus seleksi dan keterima jadi volunteer. selamat yah. tapi timo berhubung waktunya mepet, kamu harus segera ambil surat undangan ini, karena Senin besok kamu harus ketemuan sama romo untuk ngomongin persiapan kamu.

gue: oh oh...wowh. oh. iyah, makasih yah. haduh, jadi kaget. ng, eh mas! saya sekarang masih di kampus kok! saya ambil sekarang aja yah suratnya!

dia: oh kamu masih di kampus? yawda sini ke ruangan gue!

gue: oke oke.




to be continued...

You Might Also Like

7 comment(s)

  1. WOW!! tun99u deh... jadi intinya lo keterima?
    trus kok to be continued sih, ceritaiinnnn la9ii nyed len9kapnya. 9ak suka deh di9antun9! haha

    ReplyDelete
  2. bang..jd lo ketrima????lo ktrima nih????
    gantung nih..critain lg donk..
    uda adrenalinnya lg naek tiba" to be continued..kan penasaran..gw g mw jd gantungan baju tw..cape..hahaha..
    *ester*

    ReplyDelete
  3. wow kak timo akhirnya jadi kesana?
    ih sumpah seru bgt lhoooo kak.. itu bener2 bgs bgt bgt bgt hehe. harus ke disneylandnya juga hehe.. cerita2 di blog ya kak kalo udh ke sana hehe
    -dennies atma 07

    ReplyDelete
  4. you asshole...you said that you won't get the place? youre just the right person for this job man!

    Im proud of you...Your achievements realized me that a dream could come true.

    Sorry, I speak a really sh*t English here. I lost my English ability since I was here. But the truth is, you need to get a better English soon, before you make any step in French. I know, your English is also damn bad..Hehehe..

    Or do you need a little German too? Im a little bit more secure with it than English...

    Man, Im really proud of you.

    PS: Hey, why don't you post a Blog in English?
    PS: and, how bout your 2nd dreams? Visiting Sg?wahahahha...

    ReplyDelete
  5. -one year later-

    @Dennie
    AHAHAHAHAHA, considering about your PSes...
    yes i already write a blog in English and
    YES, i already went to Singapore...

    ReplyDelete
  6. Damn sick man...damn sick...

    ReplyDelete
  7. L. Elizabeth4/5/11 3:34 pm

    Timooo..hahaha...baca cerita u, gue jadi inget saat gue tunggu2 moment itu juga. hahaa...dan Mas Bowo telp g tuh jam 8 lewat di malam hari, dan sinyal hape XL gue yang putus2, dan akhirnya dy blg, selamat, kamu terpilih..Won't forget it!

    dan saat nulis essay pun, gue bener2 bingung mau tulis apa, akhirnya dengan segala kemampuan nulis yang super ngepas, gue buat itu essay. hehehe...

    ~Sing to God with joyful hearts~

    ReplyDelete

About Me

Timo - a full-time explorer, a part-time writer, a film programmer, a movie passionate, an author of Sobekan Tiket Bioskop