Baru-baru ini, gue resign dari pekerjaan gue.
Sebuah keputusan yang cukup sulit, mengingat betapa akan menjadi kutu loncatnya gue karena rasanya engga pernah bekerja secara profesional diatas satu tahun. Ditambah dengan segala macam justifikasi yang gue rasionalisasiknya, yang pernah gue tulis dalam tulisan Idealisme vs Realita Hidup. Tapi ternyata, alasan untuk berhenti jauh lebih kuat daripada alasan untuk bertahan.
Salah satu alasannya yang menjadi trigger utama adalah jarak. Dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan waktu tempuh yang tidak sebentar, ternyata sedikit banyak berpengaruh pada kesehatan gue. Sampai pada puncaknya Ketika Gue Masuk ICU itu. Dari situ gue mikir, dulu alasan gue untuk resign dari WVI adalah karena gue merasa dibutuhkan untuk tetap di rumah di Jakarta ini (baca: Status Baru). Namun kalau memang gue kerja di Jakarta tapi kantornya jauh sehingga berpengaruh pada kesehatan sehingga gue jadi gampang sakit, ya sama aja boong lah ya.
- Sunday, April 14, 2013
- 2 Comments